News Title
Allah yang Tidak Melupakan Umat-Nya

Yesaya 49 : 8-21
2023-12-23
Bangsa Israel yang sedang dalam pembuangan di Babel mendengar ajakan Allah untuk bersorak dan bergembira karena Allah yang setia
kepada janji-Nya menghibur dan menyayangi umat-Nya (49:13). Akan tetapi, Israel justru berkata bahwa Allah telah meninggalkan dan melupa- kan mereka (49:14). Perkataan itu menunjukkan adanya keraguan atas pemeliharaan Allah dalam hidup mereka. Walaupun hidup kita saat ini berbeda dengan umat Israel yang berada dalam pembuangan, kita mung- kin sedang atau pernah berada dalam kesulitan hidup berkepanjangan yang tidak segera usai seperti menderita penyakit kronis atau penyakit akut yang membuat kita menjadi sangat tidak nyaman, atau kita bisa mengalami kesulitan ekonomi yang tidak kunjung membaik atau kita bisa mengalami masalah hidup lainnya. Dalam pergumulan seperti itu, mungkin saja ada orang yang mempertanyakan kebaikan Tuhan dan berkata, “Mengapa Tuhan demikian tega terhadap saya?”
Allah menjawab umat Israel melalui penggambaran sikap seorang ibu kepada anaknya. Umumnya, seorang ibu memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anaknya karena ia mengandung bayinya selama sekitar sembilan bulan. Seorang ayah memiliki ikatan darah dengan anaknya, sedangkan seorang ibu memiliki ikatan batin dengan buah rahimnya. Meskipun demikian, ada kisah ibu yang mengabaikan atau menganiaya anaknya. Misalnya, ada anak berusia 12 tahun yang ditelantarkan dan mendapatkan kekerasan fisik dari ibunya sendiri (sumber: M. Chairul Halim dan Nursita Sari, “Masih Trauma, Anak yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Belum Bisa Dimintai Keterangan,“ kompas.com, 7 Februari 2023). Walaupun ibu kandung bisa melupakan dan tidak menyayangi anak kandungnya, Allah menegaskan bahwa Ia tidak mungkin melupakan Israel (49:15). Allah menyatakan bahwa seperti seseorang menato tulisan di tubuhnya, Allah menato atau melukis- kan nama umat Allah di tangan-Nya sendiri (49:16). Tembok- tembok yang merupakan simbol rasa aman dari kota di zaman kuno selalu ada dalam pandangan mata Allah (49:16). Dengan demikian Allah mengungkapkan bahwa Ia tidak mungkin mengabaikan umat- Nya. Ia selalu melindungi dan memelihara umat-Nya.
Bukti paling jelas dari kepedulian Allah kepada manusia adalah kehadiran Allah secara fisik di antara manusia. Natal, adalah bukti kasih Allah kepada dunia ini (Yohanes 3:16). Tidak ada seorang pun atau suatu hal apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Kristus (Roma 8:39). “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31). Apakah Anda sudah belajar untuk lebih berharap dan percaya kepada-Nya?