top of page

News Title

Dengan Sukacita

Yesaya 55

2023-12-11

Allah menginginkan agar kita percaya kepada-Nya tanpa paksaan dan dengan sukacita. Karena itu, ketika kita memberi, melayani, semuanya kita lakukan dengan sukarela dan sukacita. Menaati Allah pun harus kita lakukan dengan sukacita. Allah memberikan kehendak bebas kepada kita dan kita boleh memilih. Kita tidak diciptakan seperti robot yang bertindak secara mekanis dan hanya mengikuti kemauan orang yang memegang remote control. Kita bebas untuk menentukan pilihan dalam menjalani hidup. Namun, ingatlah bahwa pilihan itu mengan- dung konsekuensi. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Allah mengundang umat-Nya untuk datang kepada-Nya dan mengalami berkat-berkat rohani di dalam Dia. Ajakan Allah itu bersifat mengundang. Tidak ada paksaan kepada umat-Nya. Kalau merasa haus, datang dan minum air. Kalau me- rasa lapar, datang dan menerima gandum—juga anggur dan susu—tanpa bayar. Undangan ini terdengar menggiurkan, tetapi tidak semua orang mau menerima undangan ini kalau tidak merasa haus dan lapar. Lapar dan haus di sini tentunya berarti lapar dan haus secara rohani. Orang yang tidak merasa lapar dan haus secara rohani tidak akan menerima undangan Tuhan untuk memakan makanan rohani. Allah mengundang umat-Nya untuk mengarahkan telinga, datang, dan mendengar, supaya memperoleh hidup. Mendengar firman akan memberikan hidup seca- ra rohani. Orang bisa hidup secara jasmani tanpa mendengar firman, tetapi kerohaniannya mati. Sadarilah bahwa kita memerlu- kan makanan bagi jiwa kita. Selain Tuhan, tidak ada yang dapat memuaskan rasa lapar dan dahaga jiwa kita. Allah bertanya kepada umat-Nya, “Mengapa kamu belanjakan uang untuk yang bukan makanan, dan upah jerih payahmu untuk yang tidak mengenyangkan?” (55:2). Tidak mengherankan jika banyak orang yang tidak merasa puas dengan hidupnya, meskipun ia hidup dalam kelimpahan dan kesuksesan. Ingatlah
bahwa jiwa kita membutuhkan sumber hidup yang sejati.
Dalam Yohanes 4:13-14, Tuhan Yesus mengatakan hal yang sama kepada perempuan Samaria, “Siapa saja yang minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi siapa yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberi- kan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus- menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.” Tuhan mengundang kita untuk menikmati makanan dan minuman yang memberikan kesegar- an dan kepuasan bagi jiwa kita. Apakah Anda sudah datang dan meneri- ma undangan-Nya? Apakah Anda sadar bahwa jiwa Anda membutuhkan makanan dan minuman dari Tuhan? Apakah Anda sudah membuka telinga untuk mendengarkan Dia?

bottom of page