top of page

News Title

Di Balik Penderitaan Ada Penghiburan Sejati

2 Korintus 1 : 1-11

2024-10-22

Apakah Anda pernah atau sering mengeluh jika anda berada di dalam kesusahan, pergumulan atau penderitaan yang berat? Paulus adalah
seorang rasul. Sebutan “rasul” berarti orang yang diutus sebagai perwakilan, yang berwenang untuk bertindak demi nama orang yang mengutus dia. Sebagai seorang rasul Kristus Yesus, Rasul Paulus meneladani Tuhan Yesus yang rela menderita dan mati bagi umat- Nya. Bagi Rasul Paulus, banyaknya penderitaan yang ia alami tidak membuat dia menjadi lelah, putus-asa, atau mengeluh. Sebaliknya, Rasul Paulus memuji Allah, yaitu Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, karena Allah “yang penuh belas kasihan” dan “sumber segala penghiburan” telah menguatkan dan menghibur dia dan umat-Nya yang berada dalam kesengsaraan dan penderitaan.
Penghiburan yang Paulus terima dari Allah terkadang berupa dorongan semangat di tengah penderitaan tersebut. Di waktu lain, penghiburan itu berupa pelepasan dari penderitaan. Di ayat 4-7, Rasul Paulus membicarakan tentang penghiburan sebagai dorongan yang menguatkan di tengah kesulitan. Ia berkata bahwa kita dihibur supaya kita dapat menghibur mereka yang sedang dalam kesulitan dengan penghiburan yang telah kita terima sendiri dari Allah. Kita mungkin tidak dapat menolong orang lain keluar dari kesulitan dan penderitaan, tetapi kita pasti bisa bercerita kepada orang itu tentang dorongan atau penghiburan yang pernah kita terima di tengah kesulitan dan penderitaan yang kita alami. Di ayat 8–11, Rasul Paulus berbicara tentang penghiburan berupa pembebasan dari kesulitan. Selama pelayanannya di Asia, ia bahkan telah putus asa atas kehidupannya, tetapi Allah menyelamatkan dia. Allah kadang-kadang mengizinkan kesulitan terjadi supaya kita tidak bergantung kepada diri kita sendiri, tetapi kepada Allah yang berkuasa dan yang telah menaklukkan maut.
Bergantung pada Allah, bukan pada kemampuan diri sendiri, merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan Kristen. Inilah yang menjadi kehendak Allah, yaitu agar kita selalu bergantung kepada-Nya dalam segala situasi. Namun, sikap ini tidak muncul secara alami. Penderitaan sering kali dibutuhkan untuk membuat kita bergantung pada Allah. Belajar meneladani Rasul Paulus yang meneladani Kristus Yesus dapat membuat kita selalu mengucap syukur kepada Allah karena ada anugerah penghiburan bagi kita di tengah kesulitan dan penderitaan. Apakah Anda dapat melihat bahwa di balik penderitaan dan kesulitan selalu ada penghiburan dari Allah, sehingga Anda dapat menjadi saluran berkat untuk menghibur orang yang sedang mengalami penderitaan?

bottom of page