News Title
Kasih Tuhan Tak Berujung
Lukas 2 : 8-20
2024-12-20
Yesus Kristus, Sang Anak Allah, lahir di kandang sederhana di kota
Betlehem, bukan di Yerusalem. Kelahiran-Nya dikisahkan dalam
bacaan Alkitab hari ini. Para malaikat menyampaikan kabar gembira
kepada para gembala, "Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu
Mesias, Tuhan, di kota Daud." (2:11). Kata “Juruselamat”—padanan dari
kata Yunani "sōtēr", bisa diartikan sebagai "Penebus"—menunjukkan
misi utama Yesus Kristus, yaitu menyelamatkan umat manusia dari dosa
dan kematian. Kasih Tuhan dinyatakan melalui kedatangan Kristus
ke dunia. Kristus rela meninggalkan kemuliaan Surga dan hidup di
antara manusia yang berdosa.
Saat ini, nilai-nilai moral semakin terkikis. Kasih sering kali
menjadi bersyarat dan bersifat sementara. Dalam 2 Timotius 3:1-2, Rasul
Paulus memperingatkan bahwa pada hari-hari terakhir, akan datang masa
yang sukar. Manusia akan lebih mencintai diri sendiri daripada mencintai
Allah. Mengingat bahwa kondisi dunia semakin merosot, marilah kita
merenungkan kembali kasih Tuhan yang tak berujung, kekal, tidak
berubah, dan tetap ada. Dunia terus berubah, tetapi kasih Allah tetap
tersedia bagi umat manusia.
Menjelang perayaan Natal tahun ini, renungkanlah kasih Tuhan
yang kekal. Kasih Tuhan yang diwujudkan melalui kelahiran Yesus
Kristus mengungkapkan kasih Allah yang tidak pernah berakhir. Dosa
adalah masalah terbesar manusia. Kelahiran Yesus Kristus
mengungkapkan kepedulian Allah. Melalui Yesus Kristus, keselamatan
bagi manusia berdosa terwujud. Renungkan betapa besar kasih Tuhan
yang membuat Ia rela meninggalkan surga dan turun ke bumi untuk
menyelamatkan manusia dari dosa. Kasih-Nya tidak bergantung pada
situasi atau kondisi, melainkan tetap ada sepanjang masa.
Wujudkanlah kasih melalui tindakan nyata. Sebagai umat yang
telah menerima kasih Tuhan, kita dipanggil untuk meneruskan kasih-Nya
kepada dunia ini. 1 Yohanes 4:19 mengingatkan, "Kita mengasihi, karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita." Ayat ini merupakan panggilan untuk
menjalankan kasih tanpa syarat kepada sesama dengan mengikuti contoh
Tuhan Yesus. Kata "mengasihi" adalah terjemahan dari kata Yunani
“agapōmen" yang berasal dari kata "agapē"—artinya kasih tanpa pamrih,
disertai komitmen, dan terus-menerus. Kita dipanggil untuk
memancarkan kasih Tuhan yang tak berujung melalui tindakan
nyata yang menunjukkan kasih, pengampunan, dan kebaikan
kepada sesama. Apakah Anda siap merayakan Natal tahun ini
dengan memperbarui komitmen untuk mengasihi sebagaimana
Kristus telah mengasihi Anda? Mari kita melakukannya!