News Title
Kerjakan Keselamatanmu!
Filipi 2 : 12-18
2024-12-17
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa keselamatan di dalam Kristus hanya masalah surga dan neraka, serta tidak berkaitan dengan
kehidupan di dunia saat ini. Bacaan Alkitab hari ini menegaskan bahwa
keselamatan harus terus dikerjakan. Dorongan, “Tetaplah kerjakan
keselamatanmu dengan takut dan gentar,” (2:12) adalah panggilan
untuk melakukan perintah atau kehendak Allah yang disingkapkan
dalam firman-Nya. Mengerjakan keselamatan bukanlah melakukan
kebaikan untuk memenuhi syarat mendapat keselamatan, melainkan
merupakan respons terhadap anugerah keselamatan yang sudah
diterima. Orang percaya tidak berbuat baik karena takut masuk neraka,
tetapi karena merespons kebaikan Allah.
Bagaimana orang percaya bisa mengerjakan keselamatan? Ingatlah
bahwa keberdosaan membuat manusia tidak mampu melakukan kehendak Allah, bahkan tidak berniat menaatinya. Hukum dan kehendak Allah
merupakan beban berat yang tidak sesuai dengan keinginan manusia berdosa. Oleh karena itu, Rasul Paulus menegaskan bahwa Allah-lah yang
mengerjakan kemauan dan kemampuan dalam diri orang percaya
untuk melakukan kehendak-Nya. Setelah diselamatkan, orang percaya
diberi roh yang baru dalam batinnya (Yehezkiel 36:26-27). Seseorang
yang sudah benar-benar diselamatkan tidak akan terus berkanjang
dalam dosa. Hukum Allah akan dianggap menyenangkan, dan ia
akan belajar mengasihi apa yang Tuhan kasihi.
Bagaimana wujud nyata dari pengerjaan keselamatan bagi jemaat
Filipi? Rasul Paulus menasihati orang percaya agar melakukan segala
sesuatu tanpa bersungut-sungut dan berbantah-bantahan (2:14). Dalam
Perjanjian Lama, perkataan “bersungut-sungut dan berbantah-bantahan”
dipakai untuk menggambarkan keadaan bangsa Israel yang tidak puas
terhadap kepemimpinan Musa dan sering mempertanyakan keputusan
sang pemimpin. Kemungkinan, isu ini diangkat berkaitan dengan adanya
perselisihan di antara sesama anggota jemaat Filipi. Sebagian anggota
jemaat protes dengan menyatakan ketidakpuasan terhadap para pemimpin
gereja. Ketidakpuasan—yang tampak seperti dosa kecil—ternyata
mengakibatkan perpecahan dan kekacauan dalam gereja, serta merupakan
kesaksian buruk bagi orang yang tidak percaya. Jika mereka melakukan
pelayanan tanpa bersungut-sungut, mereka akan menjadi jemaat yang
tidak bercacat cela di tengah masyarakat yang jahat dan sesat, sehingga
kehidupan gereja menjadi kesaksian bagaikan bintang-bintang di langit.
Marilah kita—sebagai gereja—memohon agar dimampukan untuk
bersama-sama mengerjakan keselamatan yang sudah Tuhan berikan
kepada kita. Apakah Anda ikut mengusahakan kesatuan gereja?