News Title
Menang di Tengah Peperangan Rohani
Efesus 6 : 10-24
2024-12-13
Dunia Romawi kuno mengenal tokoh gladiator yang menjadi petarung
hebat. Pada zaman itu, para gladiator akan berduel satu lawan satu.
Tidak jarang, para gladiator harus berduel melawan binatang buas.
Pertarungan berakhir jika salah satu petarung tumbang. Gladiator yang
berdiri tegap dinobatkan sebagai pemenang. Saat menulis bagian penutup
surat ini, Rasul Paulus membayangkan pertarungan gladiator sebagai
latar belakang. Selain memperingatkan para pembaca akan hebatnya
pertarungan rohani yang akan dihadapi, Rasul Paulus berharap agar
orang percaya tampil sebagai pemenang seperti seorang gladiator
yang berdiri tegap di akhir pertarungan (6:13).
Agar bisa menjadi pemenang, orang percaya harus memenuhi
dua kondisi: Pertama, ia harus mengenal identitas musuh dan strateginya (6:10-13). Menghadapi peperangan rohani berarti musuh orang
percaya adalah Iblis yang menjadi penguasa dan pemerintah dunia yang
gelap. Iblis sangat berbahaya karena muncul dalam wujud roh-roh jahat
yang jahat dan licik. Sebagai bapa segala penipu, Iblis melakukan tipu
muslihat untuk mendatangkan penderitaan dan menjerat umat manusia
menjadi budak dosa. Oleh karena itu, orang percaya harus berjaga-jaga
dan berdoa agar tidak jatuh ke dalam jerat si jahat. Kedua, ia harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (6:13-18). Kelompok
pertama perlengkapan senjata Allah bersifat defensif, yakni kebenaran,
keadilan, kerelaan memberitakan Injil, iman, dan keyakinan keselamatan
untuk mematahkan semua serangan dan tuduhan Iblis yang bertujuan
membuat orang percaya kembali kepada kehidupan berdosa, meragukan
keselamatan, dan kehilangan semangat mengabarkan Injil. Kelompok
kedua perlengkapan senjata Allah bersifat ofensif, yakni pedang Roh dan
doa yang berkuasa menghancurkan strategi jahat Iblis. Kenyataannya,
orang percaya tidak mungkin mengalahkan Iblis yang jauh lebih berkuasa
dan jahat. Namun, dengan memakai seluruh perlengkapan senjata Allah,
orang percaya dapat menghancurkan semua strategi dan serangan Iblis.
Dengan mengandalkan kuasa Allah, orang percaya dapat tetap berdiri tegak sebagai pemenang di akhir peperangan (6:13).
Pengajaran di atas mengingatkan kita bahwa dunia adalah medan
peperangan rohani. Orang percaya menghadapi serangan dari si jahat
setiap saat di segala tempat. Serangan yang dihadapi dapat berupa godaan
berdosa, perasaan kecewa dan meragukan Allah di tengah kegagalan dan
penderitaan, atau keinginan untuk mengumbar hawa nafsu. Peperangan
rohani apa yang sedang Anda hadapi? Kenakanlah seluruh perlengkapan
senjata Allah untuk mematahkan strategi dan mengalahkan segala
serangan si jahat.