News Title
Terang dan Gelap Tidak Mungkin Bersatu
2 Korintus 6:11 - 7:1
2024-11-06
Bagaimana kita dapat hidup kudus jika kita masih bersentuhan dengan
yang tidak kudus? Bagaimana kita dapat disempurnakan di dalam
kekudusan jika kita masih sering menjamah apa yang najis? Di dalam
pembacaan firman Tuhan pada hari ini, Rasul Paulus mengingatkan para
anggota jemaat Korintus yang dia kasihi, yang dia sebut sebagai “anak-anakku”, agar mereka menyucikan diri dari semua jenis kecemaran.
Peringatan agar mereka tidak menjadi pasangan yang tidak seimbang
dengan orang-orang yang tidak percaya merupakan peringatan agar
mereka tidak ikut serta dalam upacara penyembahan berhala bersama
dengan orang-orang yang tidak percaya.
Peringatan ini diuraikan secara jelas melalui lima pertanyaan
retoris—yaitu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban—yang
disebutkan dalam 6:14b-16, terutama melalui pertanyaan terakhir, “Apa
hubungan bait Allah dengan berhala?” Dengan kata lain, tidak mungkin
“terang dapat bersatu dengan gelap”. Rasul Paulus mengingatkan para
anggota jemaat Korintus—juga kita pada saat ini—agar memisahkan diri
dari orang-orang yang tidak percaya dan yang menyembah berhala
karena kita merupakan bait dari Allah yang hidup dan karena Allah yang
kudus mau tinggal bersama kita. Peringatan ini sekaligus mengandung
kabar baik, yaitu bahwa Allah berkenan menjadi Allah kita, dan kita
menjadi umat-Nya (6:16). Bahkan, Allah berjanji bahwa Dia akan
menjadi Bapa kita dan kita menjadi anak-anak-Nya (6:18). Sungguh,
janji ini sangat agung dan indah. Kita adalah anak-anak dari Allah
Pencipta langit dan bumi. Oleh karena itu, Allah sebagai Bapa kita
yang di surga pasti memelihara dan menyertai kita, serta memberikan
yang baik kepada kita (Matius 7:11). Yang Maha Kuasa—yaitu sang
Pencipta langit dan bumi—adalah Allah kita!
Perintah untuk menyucikan diri dari segala kecemaran serta
menjaga kekudusan hidup sebenarnya dimaksudkan untuk kebaikan kita.
Allah sudah menganugerahkan Roh-Nya yang kudus untuk tinggal
bersama kita dan terus menguduskan kita. Apakah Anda masih sering
membuat hati Allah menjadi sedih dengan menjalani hidup dalam kecemaran dan dosa? Apakah Anda—saat ini—masih terikat dengan penyembahan berhala? Apakah Anda masih terpengaruh oleh orang-orang yang
tidak percaya serta mengikuti kecemaran mereka? Allah meminta agar
Anda keluar dan memisahkan diri dari orang-orang yang menyembah
berhala, serta agar Anda tidak ikut menjamah apa yang najis. Bila Anda
menuruti tuntutan Allah, Allah akan menerima Anda (2 Korintus 6:17).
Allah ingin agar Anda menjadikan Dia—bukan berhala— sebagai Allah
dalam hidup Anda.