News Title
Kasih Tuhan Terbukti dalam Inkarnasi
Yohanes 1 : 1-18
2024-12-23
Kelahiran Yesus Kristus di Kota Daud—yaitu Betlehem—adalah
bukti nyata dari kasih Tuhan yang tak terbatas terhadap umat
manusia. Dalam Yohanes 1:14 tertulis, "Firman itu telah menjadi
manusia, dan tinggal di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya." Kata "menjadi manusia" (sarks egeneto) yang secara harfiah
berarti "menjadi daging" menunjukkan bahwa Yesus, Sang Firman yang
kekal, rela meninggalkan kemuliaan surga dan mengambil rupa seorang
manusia yang fana. Inkarnasi Kristus adalah tindakan kasih yang
luar biasa, yaitu bahwa Allah yang Maha Tinggi turun ke dunia
untuk menjalani hidup sebagai manusia, merasakan penderitaan,
dan akhirnya memberikan diri-Nya sebagai kurban di kayu salib
untuk menebus dosa manusia. Melalui kelahiran Yesus Kristus, kasih
Allah tidak lagi abstrak, tetapi telah terwujud dalam diri Anak-Nya yang
datang untuk menyelamatkan umat manusia.
Dalam setiap kesulitan dan pergumulan yang kita alami saat ini,
inkarnasi Yesus Kristus menjadi pengingat bahwa Tuhan tidak jauh
dari kita. Dunia sering terjebak dalam materialisme, individualisme, dan
keputusasaan. Banyak orang merasa terasing dan kehilangan harapan, lalu mencari makna dalam hal-hal yang bersifat sementara. Namun, inkarnasi Yesus Kristus menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang dekat,
hadir di antara kita, merasakan kesakitan kita, dan memberi pengharapan
sejati. Rasul Paulus menulis bahwa Yesus "telah mengosongkan diri-Nya
sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia." (Filipi 2:7) Dia meninggalkan hak-hak-Nya sebagai Allah
demi menyelamatkan manusia. Hal ini menunjukkan betapa dalamnya
kasih Tuhan bagi kita. Yesus Kristus bersedia merendahkan diriNya demi membawa kita untuk kembali kepada-Nya.
Sebagai umat yang telah menerima kasih Tuhan melalui
inkarnasi Kristus, kita dipanggil untuk meneladani kasih itu dalam
hidup kita sehari-hari. 1 Yohanes 4:9-11 mengingatkan kita bahwa
karena Tuhan telah mengasihi kita sedemikian rupa, kita juga harus
saling mengasihi. Kasih bukan hanya perasaan, tetapi tindakan nyata
yang mencerminkan pengorbanan Kristus.
Pada Natal tahun ini, marilah kita memperbarui komitmen kita
untuk hidup dalam kasih, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga
dengan perbuatan nyata. Marilah kita menjadi saksi bagi kasih
Tuhan—yang telah terbukti dalam inkarnasi Kristus—dengan
melayani sesama, mengulurkan tangan kepada mereka yang
membutuhkan, dan membawa damai sejahtera di tengah dunia yang
terpecah belah. Bersediakah Anda melakukan kedua hal tersebut?