News Title
Sehati Sepikir
Filipi 2 : 1-11
2024-12-16
Pesan utama rasul Paulus dalam bacaan Alkitab hari ini adalah agar
jemaat Filipi menjaga kesatuan gereja yang diungkapkan dengan
“sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan” (2:2). Tujuan
kesatuan ini mengacu ke pasal 1, yaitu agar gereja hidup berpadanan
dengan Injil Kristus dan berjuang demi kemajuan Injil (1:27).
Kemungkinan, nasihat ini diberikan karena—bagi Rasul Paulus—
perpecahan dalam jemaat Filipi akan melemahkan pemberitaan Injil.
Apa yang sering merongrong kesatuan gereja? Rasul Paulus
menyingkapkan bahaya sikap mencari “kepentingan sendiri” dan “pujian
yang sia-sia” (2:3) yang akan membuat seseorang mengutamakan ambisi
pribadi ketimbang pekerjaan Tuhan. Kehausan akan pujian bisa membuat
seseorang mengejar pengakuan orang di sekitarnya, popularitas, bahkan
jabatan gereja yang lebih tinggi. Orang-orang seperti ini akhirnya bisa
terjebak dalam keinginan memuliakan diri ketimbang memuliakan Allah.
Oleh karena itu, Rasul Paulus melanjutkan dengan mengemukakan
bahwa kunci untuk menjalin kesatuan gereja adalah kerendahhatian.
Orang yang rendah hati tidak menjadikan dirinya fokus, melainkan
ia akan mengalihkan fokus kepada orang lain. Seorang yang
memandang dirinya sebagai fokus akan memandang orang lain sebagai
musuh atau saingan yang harus disingkirkan. Dalam hal ini, Rasul Paulus
menjadikan Kristus sebagai contoh paripurna tentang hidup yang
dipenuhi kerendahhatian dan mengutamakan kepentingan orang lain.
Walaupun Yesus Kristus sepenuhnya Allah, Ia mengosongkan diriNya sendiri. Ia rela mengambil status sebagai seorang hamba dan
berinkarnasi menjadi manusia. Ia bahkan merendahkan diri-Nya sampai
mati di atas kayu salib. Mati disalib adalah cara mati paling hina pada
masa itu. Oleh karena itu, sudah sepatutnya bila Yesus Kristus
menjadi teladan bagi jemaat Filipi untuk hidup dalam
kerendahhatian demi terciptanya kesatuan gereja. Pertanyaannya:
Apakah jemaat Filipi hidup menuruti nasihat Rasul Paulus? Ingatlah
bahwa di awal bacaan Alkitab hari ini, Rasul Paulus mengingatkan
bahwa orang percaya memiliki kekuatan dan penghiburan kasih dari
Kristus yang menyadarkan bahwa kita diterima sepenuhnya. Selain itu,
ada persekutuan dari Roh Kudus yang memampukan komunitas gereja
untuk hidup dalam kasih mesra dan belas kasihan. Nasihat Rasul Paulus
tersebut juga berlaku bagi kita pada masa kini. Apakah Anda hidup
dalam kesatuan dengan sesama orang percaya? Masih adakah perpecahan
dalam gereja yang disebabkan oleh adanya ambisi pribadi atau keinginan
menonjolkan diri? Mohonlah pertolongan Tuhan agar kita bisa
meneladani kerendahhatian Kristus.