top of page

“Gaya Hidup Kristiani yang Excellence”
1 Petrus 2:11-17

Pdt. Sadar Mahony
Ada banyak orang yang kecewa dengan orang Kristen, yang menurut orang dunia seharusnya mempunyai perilaku yang sangat baik dan terpuji. Tetapi nyatanya banyak orang Kristen yang tidak demikian. Nah hari ini mari kita belajar dari 1 Petrus 2:11-17 guna menggali gaya hidup Kristen yang excellence. Surat 1 Petrus diyakini ditulis oleh Rasul Petrus dibantu oleh Silas. Dan surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen di tanah perantauan yang tinggal di Pontus, Galatia Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia. Di dalam perikop ini, Rasul Petrus mengajarkan beberapa pola hidup (lifestyle) yang harus diadopsi oleh orang-orang Kristen.
A. Hidup Kudus sebagai Sebuah Pilihan
1 Pet 2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginankeinginan daging yang berjuang melawan jiwa. Dahulu mereka menurut hawa nafsu yang menguasai (membelenggu) mereka pada waktu mereka hidup di dalam kebodohan rohani. (1 Pet 1:14) Setelah bertobat, mereka diberitahukan untuk menjalani kehidupan yang kudus. Mengapa mesti hidup kudus?
(i) Tuhan yang kudus yang memanggil mereka itu memberikan perintah: Kuduslah kami, sebab Aku kudus. (1 Pet 1:15) Tuhan yang kudus tidak mungkin bisa bersatu dengan sesuatu yang najis.
(ii) Hidup kudus bukanlah sebuah anjuran itu adalah sebuah konsekuensi logis bagi orang yang beriman. Sebelumnya Petrus mengingatkan mereka, bahwa dahulu mereka bukan umat Allah, sekarang telah menjadi umatNya, dahulu tidak dikasihi tetapi sekarang beroleh belas kasihan (1 Pet 2:10)
(iii) Dengan menjalankan kehidupan yang kudus, pada akhirnya orang-orang Kristen akan memuliakan Allah. (1 Pet 2:12)
(iv) Pilihan hidup kudus adalah pilihan yang rasional. Apa yang kita akan lakukan dengan makanan kita yang tercemar oleh sedikit saja kotoran cecak.
Sebetulnya bagi orang yang belum ada Yesus Kristus di dalam hidupnya, dibelenggu dosa adalah sebuah keniscayaan. (Rom 7:17-20). Bagaimana caranya agar seseorang bisa dimerdekakan dari belenggu dosa?
(i) Surat 1 Pet 2:4 berkata, “… datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu….” Bukan hanya datang, tetapi seseorang mesti mengundang Yesus masuk ke dalam hatinya. “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.” (Yoh 15:4-5). Jadi seseorang mesti membuka pintu hatinya bagi Yesus. (Wahyu 3:30). Seseorang akan dimerdekakan oleh Kristus (Gal 5:1) pada saat Yesus ada di dalam hidupnya (Gal 2:20).
(ii) Doulos, “perbudakan” yang justru memerdekakan 1 Pet 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Pilihan hidup kudus itu adalah memeliputi seluruh kehidupan. Bukan hanya secara parsial. (1 Pet 1:15) “…hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu…” Tetapi mengingat manusia yang telah terjatuh di dalam dosa, apakah cukup rasional menuntut manusia hidup kudus? Allah yang kudus tidak mungkin akan menurunkan standar bagi manusia di dalam hal kekudusan. Bukankah manusia yang berdosa juga menuntut agar pasangannya tidak melakukan kenajisan? Karena sudah dimerdekakan, hidup berdasarkan keinginan daging adalah pilihan. Dan jika orang percaya memilih untuk menuruti kedagingan, ia tidak hidup di dalam Roh, dan ini sangat beresiko. (Gal 5:19-21) Sebab itu adalah pilihan untuk hidup tidak kudus dan berdosa.
B. Mengadopsi Gaya Hidup Agape
(1 Pet 2:12) Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsabangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. Petrus memberitahukan bahwa adalah kehendak (bahkan perintah) Allah supaya dengan berbuat baik mereka akan membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. (1 Pet 2:15)
Adapun alasan utama bagi mereka untuk mengadopsi gaya hidup agape adalah karena mereka telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia (1 Pet 1:18) Mereka ditebus bukan dengan barang yang tetapi dengan darah Kristus yang mahal. (1 Pet 1:19) Seperti apa gaya hidup agape itu? Mereka difitnah tapi diajarkan untuk memiliki cara hidup yang baik yaitu mengampuni, mengasihi dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. William Barclay menyebutkan sejumlah fitnahan yang diberikan kepada orang-orang Kristen pada jaman itu:
(i) Kanibal, karena makan daging / tubuh Yesus dalam Perjamuan Kudus.
(ii) Ketidakbermoralan, dan bahkan incest, karena adanya pertemuan mereka yang disebut ‘Love Feast’ (= Pesta Kasih).
(iii) Merusak perdagangan, seperti dalam Kis 19:21-40.
(iv) Merusak rumah tangga, karena sering rumah tangga pecah karena sebagian menjadi Kristen dan sebagian tidak. (Mat 10:34-36)
(v) Tidak setia / berkhianat kepada kaisar, karena mereka tidak mau menyembah kaisar / mengakui kaisar sebagai Tuhan. (Kis 17:7b) Petrus menjelaskan bahwa dengan mengadopsi gaya hidup agape, maka pada akhirnya akan menjadi sebuah counter atas fitnahan (2:15) dan yang kelak akan mendatangkan kemuliaan Allah. (1 Pet 2:12)
C. Menjadi warga negara yang baik karena Tuhan
1 Pet 2:13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 1 Pet 2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Alasan ketundukan orang Kristen pada lembaga manusia / pemerintah adalah karena Tuhan memerintahkan pada mereka untuk tunduk kepada pemerintah yang ditetapkan oleh-Nya. John Calvin berkata, “Ketaatan harus diberikan kepada semua yang memerintah, karena mereka telah diangkat pada kehormatan itu bukan karena kebetulan, tetapi oleh providensia Allah.”
Pulpit Commentary:” Bukan dari motivasi manusia, seperti rasa takut terhadap hukuman; tetapi demi Tuhan.” Inilah motivasi perilaku yang benar di hadapan Allah. Karena ketaatan kepada pemerintah itu harus dilakukan karena / demi Allah, maka jelas bahwa perintah yang bertentangan dengan Firman Tuhan patut diabaikan. Sebagaimana yang Petrus katakana bahwak kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia / pemerintah (Kis 4:19 Kis 5:29).
Penutup
Karena kita pengikut Yesus Kristus, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengadopsi gaya hidup yang Alkitab ajarkan. Dengan mengadopsi beberapa gaya hidup yang Alkitab ajarkan, maka niscaya orang Kristen akan semakin diperkenan oleh Allah, disukai oleh banyak orang dan sekaligus menjadi warga negara yang dapat diteladani.

“Gaya Hidup Kristiani yang Excellence”
1 Petrus 2:11-17
bottom of page