top of page

“Penyangkalan Petrus”
Lukas 22:31-34

Pdt. Jonathan Lo Wijaya
Pendahuluan:
Mengapa Petrus menyangkal Tuhan Yesus? Bukankah Petrus telah mengikuti Tuhan Yesus selama 3 tahun lamanya? Apa yang dilihat dan didengar dan dipelajari oleh Petrus? Bukankah Tuhan Yesus telah mendoakan Petrus, mengapa ia masih tetap menyangkal Dia?
Ada tiga alasan penyangkalan Petrus:
1. Petrus tidak mengenal diri sendiri.
Lukas menempatkan pencobaan Petrus di tengah perdebatan siapakah yang terbesar di antara mereka (Luk.22:31-34). Jawab Petrus: Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau”. Mengapa Petrus menjawab begitu? Pertama, Petrus tidak mengenal diri sendiri; kedua, Petrus sangat percaya pada dirinya sendiri.
Matius mencatat: Imanmu akan terguncang. Sebab Aku membunuh Gembala” Apa jawab Petrus: Biarpun mereka semua terguncang imannya karena Engkau (menurut Petrus, imannya jauh lebih teguh daripada semua orang). Tuhan berkata: kamu akan menyangkal Aku. Sanggahan Petrus: Sekalipun aku harus mati bersama sama Engkau, aku tak kan menyangkal Engkau. Apa artinya? Petrus mau berkata begitu: “Tuhan kamu salah menilai saya. Diriku tahu siapa diriku. Kesetiaanku bersifat tetap.”
Yohanes mencatat: Petrus berkata: “Ke manakah kamu akan pergi? Aku bersedia memberikan nyawaku bagi-Mu.” Jawab Yesus: Nyawamu akan diberikan padamu? (apa artinya, masa? Sungguhkah? Apakah perkataan kamu sesuai dengan isi hatimu?
Pandangan Petrus tentang diri sendiri: Kuat, Angkuh diri, dan lebih daripada orang lain. Pandangan Tuhan Yesus tentang Petrus: Lemah, Tidak kenal diri, dan Tidak lebih baik dari siapa pun juga. Apa dasar kegagalan Petrus? Karena tidak mengenal diri sendiri dan terlalu mengandalkan diri sendiri, sehingga Ia tidak mengandalkan Tuhan.
2. Petrus tidak mengerti Misi Tuhan Yesus
Tuhan Yesus berkata: “Anak Manusia akan menderita dan disalibkan dan mati dan pada hari ketiga bangkit.” Lalu, Petrus menegur Dia. Pikiran Petrus berasal dari pikiran Iblis, bukan dari Allah. Apakah Petrus mengerti misi-Nya? Perbandingan Maria: Mendengar Dia dan mengerti persiapan penguburan-Nya. Maria mengikuti Dia sampai di bukit Golgota. Mesias: Mesias yang menderita masuk ke dalam kerajaan-Nya.
3. Iblis Menampi Petrus
Yesus berkata: Satan has asked (menuntut). Ayub: Satan has asked. Setan telah mengajukan persoalan di hadapan Tuhan untuk mengguncangkan Ayub. Setan bekerja juga terbatas, persetujuan Allah, dan permisi dari Allah. Pencobaan apa pun juga tidak pernah melampaui kekuatanmu. Sebab Allah tahu siapakah dirimu? Dan Ia tahu sampai seberapa jauh kasih karunia-Nya bagi kamu?
Bagaimanakah Tuhan memulihkan Petrus?
1. Doa bagi Petrus: Doa dari Tuhan Yesus. Yesus adalah Pendoa syafaat bagi kamu (Mediator). Mengapa Petrus tetap menyangkal Dia? Dalam penyangkalan Petrus tidak berarti hilang iman sama sekali. Iman yang lemah masih ada dalam diri Petrus di tengah penyangkalannya.
2. Pandangan Kasih dari Yesus dan Pertobatan: Pandangan kasih dan air mata Petrus.
3. Pembaharuan Kasih pada-Nya: Setelah Tuhan Yesus mati dan bangkit, Ia datang ke danau Galilea untuk memperbaharui kasih. Tuhan Yesus tiga kali bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus: “Engkau tahu segala sesuatu, aku mengasihi Engkau.” Petrus membuka diri-Nya. Ia adalah Tuhan yang mengerti isi hatinya yang terdalam. Dia tahu siapakah Petrus. Ia dengan jujur dan hati yang hancur berkata “aku mengasihi Engkau”.

Aplikasi:
1. Pencobaan
Saat ini manusia mengalami penderitaan, kedukaan, kehancuran ekonomi, ketidakpastian olh karena virus korona. Siapa tahu besok bisa kena? Kapan selesai? Keraguan: masa depan? Bisnis kembali?, kebangkrutan?
o apakah kita berani bersandarkan diri sendiri?
o Iblis mengguncangkan imanmu
2. Meskipun lemah, tapi Tuhan tidak buang, melainkan Ia menguatkan iman
Apakah Tuhan membuang Petrus? No. Ia melawat dan membalut lukanya. Pelayanan Gembala Agung. “Buluh yang terkulai tidak dipatahkan dan sumbu yang mulai pudar tidak dipadamkannya.” Kasih Tuhan yang membalut luka hati. Apakah kita pernah menyakiti hati Tuhan?
Tuhan berkata pada Petrus: “Jika kamu sudah insaf, kuatlah saudara-saudaramu.” Apa artinya? Insaf adalah pertobatan Petrus terlebih dahulu, kemudian kuatkanlah adalah pelayanan: iman yang pernah diteguhkan oleh Tuhan tahu meneguhkan iman orang lain; orang yang pernah diterima oleh Tuhan tahu menerima orang lain; orang yang pernah mengalami pengampunan tahu mengampuni kesalahan orang lain; orang yang pernah dilayani Tuhan tahu melayani orang lain. Prinsip: pelayanan dari Tuhan bagi kamu mendahului pelayanan kamu bagi orang lain.
Paulus berkata: “Kami mengalami berbagai macam penghiburan dari Tuhan, supaya kami sanggup menghibur orang lain.” Pengalaman kasih adalah dasar pelayanan kasih. Dilayani oleh Tuhan baru melayani orang lain.

Penutup:
Apa yang kita dipelajari? Pertama, manusia yang lemah membutuhkan kasih karunia Allah; kedua, Iblis telah menuntut untuk mengguncangkan imanmu melalui penderitaan (bencana alam, wabah, dan penganiayaan); Allah bekerja untuk menguatkan dan meneguhkan imanmu. Setelah kamu diteguhkan oleh Tuhan, kuatkanlah saudara-saudaramu.

“Penyangkalan Petrus”
Lukas 22:31-34
bottom of page