Hambatan dan Kekeliruan Mengenai PI Pribadi
Pdt. Martin Ghazali
Pada umumnya penginjilan tidak asing buat diri kita, namun ketika dikenakan ke diri kita ada hambatan dan kesulitan. Hambatan dan kesulitan apa saja :
#TAKUT
- karna tidak fasih bicara
- takut tidak bisa menjawab
- takut ditolak
- takut merusak hubungan
Respon:
- tidak mengapa kalau kita takut atau tidak pintar berbicara
* namun apakah kita bisa bercerita tentang pengalaman yang menyenangkan ? misalnya dari tempat yang menyenangkan atau berjumpa dokter yang baik
- bersikap jujur
* misalnya kita ingin berbicara tentang dosa, kita bisa mencoba menceritakan. Jika kita tidak bisa menjawab, kita bisa berbicara jujur jika kita tidak tahu dan mencari jawabannya
- siapkan hati, doakan
* tetap mengasihi dan mendoakan orang tersebut sekalipun dia menolak, ingat bahwa Tuhan Yesus telah lebih dahulu ditolak
- meminta ijin, penyampaian yang baik
* apakah saya sungguh menghargai hubungan baik dengan keluarga saya, apakah lebih baik hubungan baik atau keselamatan jiwanya ? kita mau pilih yang mana
- berdoa, mencoba belajar (Efesus 6 : 19-20), Paulus meminta agar didoakan supaya diberi keberanian agar kita tidak dibelenggu rasa takut terus menerus dan melihat Tuhan menyelamatkan jiwa dalam pemberitaan injil.
#TIDAK TERGERAK
- tidak ada kerinduan – motivasi – semangat untuk PI
Respon:
- kita harus cek & evaluasi diri kita dan relasi kita dengan Tuhan
* kita tidak bisa memiliki belas kasihan jika relasi kita dengan Tuhan tidak beres, sehingga kita tidak memiliki kasih untuk memberitakan injil.
- ikut pelayanan sosial, mission trip
#TIDAK YAKIN AKAN KEBENARAN INJIL
bahan bakar penginjilan : kasih dan keyakinan akan kebenaran injil
- tidak yakin; masih ada keraguan akan kepastian keselamatan dan Kristus sebagai satu-satunya jalan kepada Allah
Respon:
- pelajari Alkitab sungguh-sungguh dengan seksama
- ikuti kelas katekisasi
- membaca buku Allah yang maha pemurah
- ikut seminar PWG
Kekeliruan :
#HASIL SEKETIKA
- Tindakan satu kali
* berharap langsung bisa membawa orang itu dari tidak percaya menjadi percaya
* ditentukan oleh kefasihan bicara yang persuasive
Padahal:
- penginjilan merupakan proses dari rangkaian percakapan, pengalaman, peristiwa
- ditentukan oleh kefasihan bicara yang persuasive
Padahal:
- ditentukan oleh anugerah Allah melalui karya Roh Kudus. Menurut James Engel, ada 10 langkah hingga orang itu bisa percaya pada Yesus. Jangan berpikir penginjilan merupakan satu peristiwa yang langsung membuat orang percaya tapi itu tidak sia – sia.
#PI PRIBADI
- tanpa membangun relasi yang cukup
Padahal:
- seharusnya mulai dari membangun relasi yang baik dahulu
* bukan satu tindakan langsung memberitakan injil tapi membangun relasi yang dilakukan terus menerus
#MOTIVASI GUILTY FEELING; TARGET ORIENTED; FEELING SUPERIOR
- perasaan bersalah
* sehingga kita melihat orang hanya target/objek saja, tidak melihat dari hati yang tulus mengasihi
- mengejar target
- atau merasa superior sehingga kita bersifat ofensif/agresif, sehingga cenderung mengajak
debat atau menyerang (mendesak-desak)
Padahal:
- seharusnya karna perasaan bersyukur dan dorongan mengasihi, karna kasih Kristus yang mengasihi kita
- bukan seperti mengejar target tapi natural sama seperti kita cerita bahwa kita telah menikmati makanan yang enak
- kita menghargai, menghormati dan memberi ruang untuk berpikir
#PI PRIBADI TIDAK PERLU LEWAT KATA-KATA, TAPI CUKUP LEWAT TELADAN PERILAKU DAN KESAKSIAN HIDUP YANG BAIK
- yang penting non verbal
* orang tidak akan bertobat melihat hidup kita yang baik, karna orang akan termotivasi menjadi lebih baik saat melihat hidup kita yang baik dalam keyakinannya
Padahal:
- yang utama adalah berita secara verbal
#PI PRIBADI TIDAK PERLU KARNA ALLAH SUDAH MEMILIH DAN MENENTUKAN ORANG-ORANG YANG AKAN DISELAMATKAN
- kaum pilihan diselamatkan bisa tanpa melalui PI
* memang ada orang yang diselamatkan melalui mimpi, tapi itu kasus khusus dan pada akhirnya tetap butuh orang Kristen yang menjelaskan Injil pada mereka
Padahal:
- kaum pilihan diselamatkan oleh PI
Kiranya Tuhan menolong kita dalam segala keadaan kita, Tuhan mau memakai kita dalam apapun kondisi kita dalam lingkup pengaruh kita agar banyak orang mau mendengar dan Tuhan selamatkan.