top of page

Kerusakan (Brokenness)

Pdt Fri Suhandi

Roma 3:9-20
Pemulihan selalu dimulai dari kerusakan, dan untuk pemulihan dapat dilakukan, kita harus mengakui ada kerusakan. Sama seperti kegemukan disebabkan karna ada masalah kalori masuk dan keluar, maka masalah kegemukan harus diakui agar dapat diperbaiki. Pemulihan hidup tidak akan terjadi sampai kita menyadari kerusakan diri kita. Sebelum kita menyadari kita orang berdosa yang butuh pemulihan, maka pemulihan sejati tidak akan terjadi dalam hidup kita.

Yang pertama tentang manusia yang jatuh dalam dosa, manusia mengalami kematian rohani (Roma 3 : 10-12). Tidak ada seorang yang berakal budi dan mencari Allah, ini yang Allah lihat ketika manusia jatuh di dalam dosa, ini yang disebut tidak berakal budi di hadapan Allah yang melenceng dari design manusia sebagai gambar dan rupa Allah.

Hal ini yang disebut kerusakan total sekalipun tidak secara mutlak. Bahkan dapat melakukan kebajikan yang relatif, tetapi tidak mampu melakukan kebajikan yang sejati. Contoh: koruptor menyumbang pada panti asuhan, atau tentara yang tidak mengenal Tuhan bisa memberi contoh tentang rela berkorban. Namun hal ini hanya kebajikan yang relatif. Katekismus Heidelberg memberi definisi tentang kebajikan yang sejati.

Manusia yang sudah jatuh ini membuat manusia diperbudak oleh dosa. Roma 3:13-18 mengatakan bahwa manusia berubah dari tidak bisa berdosa menjadi tidak bisa tidak berdosa. Manusia seperti kuda yang mengarah pada dosa yang mengendalikan mereka. Dosa tidak mengubah esensi sebagai gambar dan rupa Allah, tetapi mengubah arah gerak kita.
Gambar dan rupa Allah telah berfungsi secara salah. Ini yang membuat dosa menjadi semakin berbahaya dari jaman ke jaman.

Ini mengakibatkan rusaknya tatanan kehidupan manusia, rusaknya tatanan dunia, rusaknya tatanan keluarga sampai rusaknya tatanan kehidupan pribadi.

Manusia menjadi ketakutan dalam menjalani hidup, manusia menjadi takut miskin, takut ditolak, takut tidak diperhatikan, dan lain sebagainya. Manusia melukai dan dilukai dengan sikap dan perbuatan masing-masing. Ketika orang tidak bisa pulih dengan luka batin-nya, akan melukai orang lain. Manusia menjadi berhala modern yaitu “the self”, ingin menjadi sama dengan Allah yang disebut kedaulatan diri sendiri.

Manusia berusaha dengan diri sendiri untuk memperoleh eden itu sendiri, baik yahudi maupun tidak yahudi. Namun tidak ada yang bisa memenuhi hukum taurat, karna oleh hukum itu kita mengenal dosa. Namun karna kuasa dosa, kita tidak bisa mengubah arah hidup yang mendasar yaitu menyembah diri sendiri.

Tanpa intervensi Allah, kita tidak bisa masuk dalam kerajaan Allah. Tanpa intervensi injil tidak ada kerajaan Allah. Yohanes 15:4-5.

Kesimpulan:

Pemahaman ini seharusnya membawa kita semakin memahami pentingnya pemberitaan Injil. Di dunia ini hanya ada orang-orang yang hanya saudara saja yang dapat menjangkaunya, dan saudara bertanggung jawab terhadap jiwa-jiwa itu yang ada dalam lingkaran pengaruhmu.

Kerusakan (Brokenness)
bottom of page